Senin, 11 November 2013

Pesona Budidaya Tanaman Jati Unggul Nusantara

Budidaya tanaman jati sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu, Jati adalah salah satu tanaman tertua di hutan-hutan Indonesia. Meski konon dipercaya Jati berasal dari tanah Hindustan, tetapi sudah berakar di tanah Indonesia dengan sangat lama.  

Jati terkenal dengan kayunya yang indah dengan keawetan dan kekuatan yang paling unggul, sehingga popularitas jati tetap dalam urutan pertama hingga saat ini. Pesona kayu jati sebenarnya tetap menjadi yang terbaik untuk semua kelas.

Saat ini permintaan kayu jati yang masuk ke Indonesia mencapai angka 2,5 juta m3 /th, tetapi pasokan dari Indonesia hanya sekitar ¼ nya saja itupun 60 % hasil berasal dari produksi perhutani. Para petani komersial cenderung enggan menjalankan budidaya tanaman jati, karena masa tanamnya yang lama sekitar 35 -50 tahun. Ini menyebabkan pasokan jati selalu terbatas.

Pada awal 90an, muncul varietas baru dalam industri budidaya tanaman jati dengan masa tanam lebih pendek, sekitar 15 tahun. Namanya tanaman jati Solomon dan jati Mas. Hanya saja meski dikatakan lebih cepat dari jati tradisional, tanaman jati jenis ini dengan usia 15 tahun tetap tidak mampu menghasilkan lingkar log yang sama dengan jati tradisional usia 50 tahun.

Kondisi menjadi lebih buruk lagi setelah trend budidaya sengon dan jabon muncul di pasar agro. Tanaman kayu ini mampu tumbuh dengan sangat cepat dan bisa Anda panen dalam usia 5 -7 tahun saja. Meski harga pasarannya tidak setinggi jati, tapi petani dan pengusaha agro melihatnya sebagai “masa investasi yang pendek”
Pencerahan datang kala Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Departemen Kehutanan memulai riset pada tahun 2004. Penelitian ini melibatkan pakar-pakar dari Perhutani, LIPI dan ahli botani IPB. Riset ini mengujikan 69 jenis jati tropis dengan menggabungkan tenologi cloning, rekayasa DNA dan teknik stek pucuk. Hasil dari riset ini adalah varietas anyar dari pohon jati, yakni pohon Jati Unggul Nusantara (JUN).
Andalan dari tanaman jati Unggul Nusantara ini adalah masa penanaman yang pendek, hanya sekitar  5 tahun. Menurut data Repository IPB tahun 2011, kecepatan tumbuh tanaman jati Unggul Nusantara sekitar 2,7 – 5 cm pertahun. Jadi pada usia 5 tahun nanti, tanaman jati bisa mencapai lingka sekitar 30 -40 cm atau sama dengan ukuran jati tradisional usia 30 tahun.
Tidak hanya kecepatan tumbuh saja yang menjadi andalan dari tanaman jati ini, Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa keunggulan dari tanaman jati Unggul Nusantara.
1.       Bibit Khusus bersertifikat
Karena proses pembuata indukan berasal dari sebuah sistem rekayasa genetika tingkat advance, maka satu-satunya cara untuk menghasilkan bibit murni adalah dengan stek pucuk. Untuk menjamin keaslian dan kemurnian bibit, maka pihak perhutani menerbitkan sertifikat bibit JUN. Jadi Anda tidak perlu khawatir dengan kualitas dari bibit.
2.       Akar Perpaduan Tunggang Majemuk
Salah satu kesuksesan dari proses modifikasi DNA pada tanaman jati Unggul nusantara ini adalah bentuk akarnya yang memadukan akar tunggang dengan akar majemuk. Dengan akar ini, tanaman jati lebih optimal dalam menyerap kandungan unsur hara pada tanah sekaligus membuatnya lebih kuat menahan gempuran angin dan air.
3.       Mampu bertahan hidup pada lahan kritis
Efek positif dari akar uniknya adalah kemampuannya bertahan hidup dalam kondisi minim nutrisi.Justru akarnya sangat efektif dalam mengikat oksigen dan nitrogen, hingga membantu proses reklamasi dan rehabilitasi tanah.
4.       Kayu usia 5 tahun sama dengan kayu usia 30 tahun
Masa panen boleh pendek, tetapi soal hasil sama sekali tidak kalah dari tanaman jati tradisional. Malah lingkar pohonnya menyamai lingkar pohon tanaman jati tradisional usia 30 tahun. Baik itu dari sisi corak, kekuatan dan kekerasan.
5.       Nilai ekonomisnya
Harga bibit jati Unggul Nusantara sekitar harga Rp 5000 – 30.000. Angka ini masih cukup variatif bergantung pada ukuran bibit. Dengan biaya tanam dan perawatan sekitar Rp 70 ribu/pohon, sedang harga jati perlog pada masa panen 5 tahunan sekitar Rp 1,5 juta. Maka keuntungan yang bisa Anda dapatkan pada masa panen sekitar  Rp 1,4 juta perpohon (gambaran dari asumsi).


Tanaman jati jenis baru ini memang layak menjadi pilihan Anda, Karena tanaman satu ini dilengkapi dengan beragam kelebihan yang layak menjadi pilihan nvestasi Anda. Bagaimana menurut Anda?

Satu lagi hasil penulisan saya mengenai dunia agro bisnis, tepatnya dengan keyword tanaman jati. Masih banyak lagi artikel yang semoga bisa bermanfaat untuk Anda. Bila Anda tertarik untuk menggunakan jasa saya Anda bisa menghubungi saya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar